TajukPolitik – Pengamat politik Refly Harun mengatakan sebaiknya siapapun pemimpin terpilih tidak setipe dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika membahas jalannya Pilpres 2024.
Awalnya Refly Harun mengatakan pemerintah merupakan faktor pembelah paling signifikan di Pilpres 2024, ini berkaitan dengan Jokowi yang menegaskan tidak akan netral atau akan melakukan cawe-cawe.
“Pada pilpres 2024 faktor pembelah faktor pemecah itu menurut saya yang paling signifikan adalah pemerintah, yaitu keterlibatan pemerintah atau cawe-cawenya Jokowi,” ucap Refly.
Padahal menurutnya, cawe-cawe Jokowi atau keterlibatan pemerintah dalam Pilpres 2024 menjadi faktor pemecah yang luar biasa, karena efeknya bisa menimbulkan kemarahan rakyat.
“Itu akan menjadi faktor pemecah faktor pembelah yang luar biasa, bahkan bisa menjadi faktor kemarahan,” ujarnya dikutip tajuknasional.com dari YouTube Refly Harun, Senin (17/7).
Sehingga menurut Refly Harun jika ingin Pemilu 2024 berjalan damai, maka pemerintah harus netral, selain itu pemimpin yang terpilih sebaiknya bukan setipe seperti Jokowi.
“Karena itu kalau tidak mau pecah tidak mau terbelah one thing for sure pemerintah harus netral terlebih dahulu, kondisi yang harus didapatkan harus netral,” ujarnya.
“Tanpa netralitas dari penguasa akan sulit untuk kemudian mendapatkan sebuah pemilu yang harmonis itu syarat utama, syarat yang kedua menurut saya adalah siapapun pemimpin yang terpilih jangan tipenya seperti Jokowi, sorry to say,” tambahnya.
Pasalnya saat memerintah, Jokowi mempunyai kesalahan utama, yaitu membiarkan kelompok relawannya terus bertumbuh di luar partai politik, dan itu tidak baik bagi demokrasi.
“Kenapa begitu? kesalahan utama Presiden Jokowi adalah ketika dia memerintah dia membiarkan kelompok-kelompok relawannya itu bertahan tumbuh sebagai kekuatan di luar partai politik, dan itu tidak sehat bagi demokrasi,” tandasnya.
Relawan Jokowi sendiri saat ini masih aktif bahkan mendapatkan jabatan penting dalam pemerintahannya. Bahkan ketua umum relawan Projo Budi Arie saat ini sudah dilantik menjadi Menteri Kominfo menggantikan Johnny G Plate.