TajukPolitik – Ratusan kader Partai Demokrat menggelar aksi solidaritas cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap peninjauan kembali (PK) Kepala Staf Presiden (KSP) Moledoko di Mahkamah Agung (MA).
“Aksi hari ini merupakan awal, buah kegelisahan para kader dan relawan termasuk masyarakat soal belum pastinya keputusan MA soal partai Demokrat yang sangat menganggu,” ujar Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat, Umar Arsal di kantor DPP Demokrat, Jumat (16/6).
Ia mengatakan sudah menjadi tugasnya untuk menangani dan memfasilitasi masyarakat yang ingin memberikan tandatangan dan memberikan stempel darah.
“Ini akan bergelombang setiap minggu, ini masih khusus dari Jakarta belum dari daerah lain. Aksi ini akan tiap minggu sampai menjelang keputusan MA,” ujarnya.
Ia berharap aksi tersebut dapat membuat MA memberikan keputusan dengan hati nurani dan memutuskan seadil-adilnya dan memahami aspirasi rakyat.
“Yang datang ini juga ada relawan Anies, mereka juga gelisah. Apa yang mencederai Demokrat itu juga menzalimi para pendukung relawan Anies,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa jika ada satu partai yang dicederai, maka sudah mencederai ketiga partai yang ada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Hari ini kita menyumbangkan darah setetes, mudah-mudahan MA punya hati nurani. Yang pasti tanda tangan darah ini tidak akan selesai hari ini,” pungkasnya.
Peserta yang hadir dalam aksi solidaritas cap jempol darah ini bukan saja kader Partai Demokrat namun para aktifis dan relawan Anies Baswedan turut hadir mendukung kegiatan tersebut. Mereka merasakan keresahan dengan ulah Moeldoko yang mengganggu Demokrat yang merupakan partai koalisi pendukung Anies baswedan.
Mereka khawatir saat Demokrat diambil oleh Moeldoko maka Anies Baswedan otomatis tidak akan bisa mencalonkan diri sebagai capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari demokrat, NasDem, dan PKS.