TajukPolitik – Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyoroti aksi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membagi-bagikan minyak goreng, sambil mengampanyekan anaknya Futri Zulya Savitri.
Menurut TB Hasanuddin, Zulkifli Hasan seharusnya fokus menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Persoalan minyak goreng saat ini kan masih menjadi sorotan lantaran harganya masih tergolong mahal. Mestinya Mendag fokus mengatasi masalah minyak goreng dalam waktu sesingkat-singkatnya. Bukannya malah memanfaatkan situasi untuk berkampanye,” kata TB Hasanuddin legislator PDI Perjuangan ini, kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).
Politikus senior PDIP ini menilai Zulkifli Hasan seharusnya dapat membuktikan kinerjanya menuntaskan persoalan minyak goreng.
Terkait jabatannya sebagai Ketua Umum partai politik, TB Hasanuddin meminta Zulkifli Hasan dapat menjaga etika berpolitik.
“Sekarang kan beliau menjadi pejabat publik, tak bisa seenaknya. Saya kira tidak etis lah sebagai sebagai pejabat kementerian yang baru menjabat beberapa bulan sudah melakukan hal yang menurut saya memalukan,” pungkasnya.
Dikutip dari video yang beredar luas di Twitter, Senin (11/7) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membagikan minyak goreng ‘Minyak Kita’ secara gratis dalam acara PAN-SAR Murah di Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
Dalam potongan video yang beredar, Ketua Umum PAN itu tampak disambut meriah oleh warga setempat.
Adapun kedatangannya diketahui untuk meninjau kondisi harga minyak goreng di pasaran.
Minyak goreng curah yang diperjualbelikan saat itu dengan harga Rp 10.000 untuk 2 liter.
Namun, Zulhas meminta warga yang datang untuk membeli tak usah membayar, pasalnya minyak tersebut akan dibayar oleh anaknya.
“Nah, uangnya gak usah diberikan, dikantong aja, dikantongin! 10 ribu yang tanggung Putri tuh Putri (anak Mendag Zulkifli),” terang Zulhas dalam video tersebut.
Tak sampai disana, ia secara terang-terangan meminta warga untuk memilih anaknya pada pemilihan kepala daerah nanti.
“Diterima dari mba Futri, tepuk tangan dong ibu-ibu gratis! Tapi milih Futri ya! Oke? Nah kalau milih Putri ntar tiap dua bulan ada deh ginian (minyak goreng gratis),” kata Zulhas.
Futri maju sebagai calon legislatif DPR RI untuk Dapil Lampung I yang meliputi Lampung Selatan, Bandar Lampung, Metro, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.
Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai Zulkifli Hasan seharusnya jelas dalam menempatkan posisi sebagai Ketua Umum PAN dan Menteri Perdagangan saat hadir di tengah publik.
Sebab, hal tersebut penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. “Sebetulnya tidak ada persoalan, kalau kehadiran dia sebagai ketum partai. Tapi, jadi persoalan kalau yang dilakukan atas nama pejabat publik. Itu tidak etis, bahkan penyalahgunaan wewenang,” ujarnya, Senin (11/7).
Kecakapan dalam memposisikan peran, lanjut Dedi, semestinya sudah dimiliki Zulhas, sapaan akrabnya, atau penjabat publik lainnya. Dalam hal ini, yang juga memiliki peran politik atau jabatan partai politik.
“Penting mengonfirmasi kedudukannya kepada publik dan minta maaf kepada Presiden. Saya nilai dia (Zulhas) berlebihan dalam posisinya, mana sebagai politisi dan penjabat publik,” imbuh Dedi.
Dia menekankan bahwa tindakan Zulhas tidak boleh terulang di kemudian hari. Sebab, Presiden Jokowi pernah menegaskan dan berjanji pemerintahannya terbuka, ketika memilih menteri yang juga menjabat ketua umum partai politik.
“Saya pikir sekarang (Zulhas) cukup dengan menyadari. Tapi kalau itu terulang, dia harus mengundurkan diri, karena kepercayaan publik kepada pemerintah bisa turun. Teguran presiden diperlukan, karena sudah menegaskan tidak ada kepentingan pribadi di atas kepentingan umum,” tuturnya.
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan diketahui melakukan kampanye politik untuk publik, yang hadir memilih putrinya dalam Pilkada 2024.