Tajukpolitik – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan jika dirinya menolak menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Hal tersebut ia sampaikan setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, resmi diusung oleh PDIP sebagai capres. Sekaligus untuk menjawab banyak memunculkan spekulasi politik yang mewacanakan ia sebagai pendamping Ganjar sebagai cawapres.
Prabowo menegaskannya usai menyambangi Presiden Joko Widodo di Solo, dalam silaturahmi lebaran.
Kepada wartawan, Mantan Komandan Kopassus ini menyiratkan kalau dirinya tidak akan mau dan mungkin menjadi nomor dua.
Prabowo beralasan karena menurutnya, Gerindra telah memandatkan dirinya sebagai capres, dan partainya saat ini dia anggap cukup kuat. Dan juga, baik Gerindra maupun PDIP sama-sama mengincar kursi presiden.
“Kan beliau (Ganjar) sudah dicalonkan sebagai presiden. Partai saya mencalonkan saya sebagai presiden juga. Dan partai saya agak kuat juga sekarang,” tegas Prabowo di Solo, Sabtu (22/4).
Untuk diketahui, memang saat ini Gerindra belum rampung merajut koalisi. Sudah sejak awal bersama PKB melalui Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) namun hingga saat ini tidak jelas ujungnya.
Gerindra akhirnya memilih jalan lain dengan menjalin komunikasi dengan tiga partai lain yaitu Golkar, PAN dan PPP dengan mewacanakan Koalisi Besar.
Kendati begitu, lanjut Prabowo, pencalonan Ganjar, tidak berpengaruh kepada kelanjutan rencana koalisi tersebut. Namun ia tetap menghormati pencalonan Ganjar oleh PDIP dan menghormati PDIP terkait nama-nama cawapres Ganjar.
Sedangkan, untuk kelanjutan KKIR, sampai hari ini baik Prabowo ataupun Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, masih belum sepakat terkait capres dan cawapres yang diusung. Padahal, keduanya telah meresmikan sekretariat bersama beberapa waktu yang lalu.
Melihat kondisi seperti ini, dapat disimpulkan jika Prabowo seperti telah dipermainkan.
