Tajukpolitik – Ketua Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi, meminta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk menjelaskan alasan tidak memilih capres modal pencitraan.
Hal tersebut ia sampaikan untuk menanggapi komentar dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto kepada wartawan, yang mengatakan jika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak akan memilih capres modal pencitraan dan elektoral semu.
Capres PDIP, kata Hasto, telah ada disiapkan dengan kriteria khusus. Kriteria khusus yang telah disiapkan oleh Megawati ini adalah tokoh yang kokoh secara ideologi, cakap dalam memimpin, serta visioner.
Sementara itu, tak hanya menjelaskan kepada rakyat maksud dari capres bermodal pencitraan, Adhie Massardi juga menginginkan agar PDIP menyampaikan kepada masyarakat apa hasil banyak belajar dari pemimpin yang hanya bermodal pencitraan dan elektabilitas manupalitif itu.
“PDIP wajib sampaikan kepada masyarakat apa hasil banyak belajar dari pemimpin yang hanya bermodal pencitraan dan elektabilitas manipulatif itu,” tegasnya, Kamis (20/4).
Adhie berharap dengan penjelasan secara gamblang yang dilakukan oleh PDIP terkait capres yang bermodal pencitraan, ada pelajaran yang bisa dipetik oleh rakyat maupun partai politik yang hendak mengusung capres.
“Agar bisa menjadi pelajaran bagi parpol lain dan rakyat yang akan ikut pemilu nanti,” jelasnya.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sempat menyampaikan beberapa kriteria capres yang diusung oleh PDIP. Kriteria tersebut pun sudah disepakati oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Namun, kemudian muncul polemik dari maksud capres bermodal pencitraan ini. Betapa tidak, PDIP yang notabene sebagai partainya Presiden Jokowi seperti menepuk air dalam dulang, seperti menunjuk ke diri sendiri.
Pasalnya, yang banyak kita ketahui, Jokowi menjadi presiden tak terlepas dari pencitraan yang ia lakukan.