Tajukpolitik – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta agar Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan tidak berpolitik praktis.
Ini buntut dari pernyataan Budi Gunawan yang menyebut sebagian aura Presiden Jokowi berpindah ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Ahmad Fathul bari, Selasa (21/3).
“Jangan ikut-ikut berpolitik praktis,” kata Fathul kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/3).
Fathul menyarankan Budi Gunawan sebaiknya masuk partai politik atau ikut sebagai peserta Pemilu bila ingin berpolitik.
Ia berharap Budi Gunawan fokus pada pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai amanat Undang-undang. Tak hanya itu, ia juga meminta Budi menjaga Pemilu 2024 tetap berjalan baik, jujur dan adil.
“Hati-hati offside. Serahkan kepada rakyat sebagai pemberi mandat, untuk menentukan pilihannya secara demokratis,” tegasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Budi Gunawan menyebut sebagian aura Presiden Joko Widodo telah berpindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Selasa (21/3).
Budi mengatakan Prabowo sering mendampingi Jokowi turun ke masyarakat akhir-akhir ini. Ia menilai Prabowo sudah mulai ketularan Jokowi.
“Sering mendampingi Bapak Presiden, Bapak Jokowi turun, dan pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo,” kata Budi.
Pernyataan kontroversi Budi Gunawan tersebut tentunya tidak dapat dibenarkan. Sebab, sebagai Kepala BIN, Budi Gunawan harusnya netral dan tidak memberikan pujian ataupun pernyataan yang mengundang ketidaknetralan.
Karena sebagaimana yang kita ketahui, Prabowo Subianto merupakan capres yang diusung Partai Gerindra untuk bertarung di Pilpres 2024.