TajukPolitik – Rizal Ramli membenarkan adanya upaya untuk tunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden, dioperasikan oleh pimpinan partai yang bermasalah secara hukum.
Bahkan Rizal Ramli dengan jelas menyatakan, bahwa dua dari ketiga partai yang menyuarakan penundaan pemilu tersebut merupakan partai yang lahir dari buah reformasi, yakni PAN dan PKB.
“Nah, yang luar biasanya, dua partai yang ketua nya itu tadi jadi Spokes Man buat kudeta konstitusi ini, adalah justru partai yang didirikan dari hasil reformasi, yaitu PAN dan PKB,” jelas Rizal Ramli.
Menurut Rizal Ramli, kedua pimpinan kedua Partai tersebutlah yang selama ini cawe-cawean untuk melakukan kudeta konstitusi dan pengkhianatan Reformasi.
Selain itu, operasi penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan itu juga didukung oleh survei abal-abal. Dimana survei tersebut menyatakan bahwa 70 persen rakyat, puas dengan kinerja Jokowi.
“Tapi ternyata rencana jahat ini terbongkar, karena mereka ini sebetulnya melakukan kudeta konstitusi,” ucap Rizal Ramli, dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube Refly Harun, Minggu, 19 Maret 2023.
Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Manusia itu menyatakan, upaya kudeta konstitusi itu terjadi tidak terlepas dari adanya aturan mengenai masa jabatan lima tahun.
Sehingga, upaya untu melakukan pengkhianan terhadap konstitusi dan pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi itu, harus dilakukan apabila ingin menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan Presiden.
Tak hanya itu, Rizal Ramli juga dengan jelas mengatakan, bahwa komandan operasi penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tersebut adalah kawannya.
“Ternyata biang komandan operasinya ini ya kan, kawan saya si Bang Luhut ya kan. Walaupun udah bantah-membantah, tapi kayaknya bukti-butinya itu, semua mengatakan memang komandannya Pak Luhut Binsar Pandjaitan,” sebutnya.
Mantan Menteri Keuangan itu pun menghimbau kepada Luhut Binsar Pandjaitan untuk tidak lupa diri. Sebab menurutnya, Luhut adalah bagian dari tim Gusdur yang mengajarkan keadilan dan demokrasi, masak konstitusi mau dikhianati.
Sebelumnya pernyataan Anies Baswedan mengenai adanya Menko yang berupaya ingin merubah konsititusi menimbulkan polemik di tengah-tengah publik.
Pasalnya, pernyataan Anies Baswedan tersebut disampaikan disaat merebaknya isu untuk tunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan menjelang pemilu 2024. Banyak bantahan yang muncul terhadap pernyataan Anies Baswedan tersebut.